Air Minum Beroksigen Oxyindo
Ulasan · Fakta Seputar Air

AIR MURNI ! APA AIR SULINGAN ?

Dalam keadaan normal, tak banyak yang memikirkan bahwa air dengan sifat-sifatnya yang istimewa memungkinkan kehidupan bisa dimulai dan berlangsung terus. Kehidupan dimungkinklan oleh adanya air. Sebagian besar dari kita bahkan tidak menganggap sifat-sifat air itu istimewa, karena kita pikir sudah begitu seharusnya, sudah dari sononya dan sudah menjadi kebiasaan sehingga kita tidak menyadari pentingnya air.
Anda tahu bahwa air sangat penting bagi kita untuk kelangsungan hidup kita, yang kemungkinan besar disebabkan oleh fakta bahwa 70% dari tubuh Anda terdiri dari air. Air mungkin adalah elemen yang paling penting kedua setelah udara (oksigen ) dan sebenarnya kurang dikenal, adalah bahwa 2/3 O2 anda dalam sel-sel tubuh Anda sebenarnya berasal dari air yang anda konsumsi dan hanya 1/3 O2 dari udara yang Anda napas. Anda mungkin juga tahu bahwa Anda dapat hidup sampai 4 (bahkan 6 minggu) tanpa makanan, sedangkan dengan air yang akan menjadi jauh lebih sedikit di mana saja dari 8 sampai 14 hari. Fakta diatas jelas bahwa air sangat penting bagi hidup dan kehidupan. Air dengan rumus kimia H2O.
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002)
Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.
Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, namun banyak zat berbahaya, terutama logam, yang tidak dapat dihilangkan dengan cara ini. Saat ini terdapat krisis air minum di berbagai negara berkembang di dunia akibat jumlah penduduk yang terlalu banyak dan pencemaran air.
Air juga membantu untuk melindungi dan membasahi jaringan Anda (seperti mata, hidung mulut,), membantu Anda mengatur suhu tubuh, melumasi sendi, mengurangi beban ginjal dan hati dengan membilas produk limbah, membantu untuk melarutkan mineral dan nutrisi membuat mereka tersedia untuk tubuh Anda secara umum dan mengangkut mereka ke sel-sel dan berjalan pada daftar. Puting sederhana, air sangat penting.
Sekarang, hanya air yang 100% (99,9%) murni adalah air suling ! , yang adalah fakta, itu begitu murni bahwa itu bahkan disebut "air mati" (yang benar-benar istilah konyol). Ini juga alasan mengapa setiap kali ada kebutuhan untuk "air murni" dalam komunitas ilmu pengetahuan dan lain-lain, air suling digunakan !
Seperti beberapa dari Anda mungkin tahu, kelenjar pineal Anda (juga disebut mata ketiga oleh beberapa orang ) bertanggung jawab untuk memproduksi Melatonin. Melatonin adalah hormon yang sebagai fungsi utamanya mengatur siklus tidur-bangun pada manusia, yang pasti juga dampak suasana hati Anda dan emotions. Saat Anda bertambah tua dan mengkonsumsi hal-hal buruk ( air keran atau air kemasan, minuman pop, dll ... fluoride) yang akan mengurangi fungsi dari kelenjar pineal ini karena mengalami kalsifikasi . Ketika mengacu pada kelenjar pineal sebagai mata ketiga, juga, mata kalsifikasi tidak akan melihat banyak
Semua sel-sel dan jaringan tubuh Anda harus terhindar dari dehidrasi agar dapat berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan air yang murni untuk mempertahankan kesehatan fisik dan mental Anda. Bukan hanya serum darah saja yang mengandung air, tetapi juga sel-sel organ, otak dan jaringan syaraf mengandung air hingga 80 persen. Sekitar 75 persen dari populasi manusia menderita dehidrasi ringan. Jika tubuh mengalami dehidrasi berat, akan menyebabkan kekacauan mental dan kematian. Dehidrasi berat ditandai dengan kesehatan yang memburuk, nyeri, tidak berenergi, mental kabur, bahkan menyebabkan penyakit kronis lainnya. Air murni dapat membantu detoksifikasi (pengeluaran racun) tubuh Anda. Air membantu membersihkan darah dan jaringan lemak di mana racun sering menumpuk. Ketika Anda menjalani detoksifikasi, Anda harus lebih banyak minum air murni.
Kurangi konsumsi air minum kemasan karena banyak zat berbahaya yang terkandung dalam kemasannya. Terlalu banyak minum soda, minuman beralkohol dan minuman yang mengandung kafein juga kurang baik untuk kesehatan Anda. Pastikan air minum yang Anda konsumsi benar-benar murni dan tidak mengandung zat-zat berbahaya. Sebuah penelitian di Amerika menemukan segala macam pestisida, insektisida, dan herbisida yang terkandung dalam air minum. Selain itu, mineral dan logam berat yang terkandung dalam air ledeng akan berbahaya jika masuk ke dalam tubuh Anda. Hal ini sangat beracun jika terus-menerus dikonsumsi, karena lama-kelamaan dosisnya akan meningkat dalam tubuh dan membuat Anda mengalami gangguan fungsi otak.
Anda dapat memurnikan air keran dengan menggunakan instalasi air yang memiliki prinsip kerja reverse osmosis, yaitu dengan menambahkan arang dalam proses penyaringan. Robert Slovak seorang ahli pemurnian air merekomendasikan teknik reverse osmosis lebih efektif dan murah dibandingkan proses penyulingan, ionisasi, atau alkalisasi. "Reverse osmosis tidak menghapuskan mineral yang penting tetapi memurnikan air dari mineral-mineral yang berabahaya. Sedangkan proses penyulingan secara konsisten menghapus mineral penting dalam air yang diperlukan tubuh," kata Slovak seperti dilansir dari naturalnews, Selasa (29/5/2012).
Ketika Anda membeli alat pemurni air, pastikan alat tersebut berlabel reverse osmosis atau filterisasi dengan arang. Dengan cara ini, instalasi pemurni air Anda akan menjamin kemurnian air yang Anda konsumsi sehari-hari dengan harga yang terjangkau.
Fakta Menarik Seputar air
Air adalah satu-satunya zat yang dapat ditemukan di alam pada tiga fasanya yang berbeda, yakni fasa padat, cair, dan gas. Air yang memadat atau membeku kita sebut es. Air dalam bentuk gas kita sebut uap. Air yang cair, ya air.
Air memiliki massa jenis paling besar pada suhu 4 derajat Celsius. Massa jenis air pada suhu 4 derajat ini didefinisikan sebagai 1 (1kg/liter). Pada suhu lebih rendah atau lebih tinggi dari 4 derajat Celsius, massa jenis air kurang dari 1.
Air membeku pada nol derajat Celsius. Jadi, es mengapung di air. Kalau gelas anda tinggi, dan es mengapung dipermukaan minuman, bagian bawah minuman tak akan sedingin bagian atas kecuali anda rajin mengaduknya. Yang dingin tetap di atas, karena lebih ringan.
Coba kalau es tenggelam dalam air. Pada musim dingin semua air di bumi akan menjadi es. Setiap kali permukaan air membeku karena cuaca, ia tenggelam. Begitu seterusnya sampai tak tersisa lagi air bagi ikan dan jasad renik untuk hidup. Tak ada arus konveksi air laut di bumi, karena dasar laut akan membeku, dan tak ada aliran gunung es dari kutub ke khatulistiwa yang menjadi pengatur suhu air di bumi. Es akan terpaku di dasar sungai atau samudra di sekitar kutub. Bumi akan dihuni oleh mahluk yang berbeda.
Molekul air adalah gabungan antara dua atom protium ( nama lain dari hidrogen yang hanya memiliki proton, tanpa neutron ) dan satu atom oksigen. Jadi rumus kimianya H2O. Banyak zat lain yang larut dalam air, sehingga air disebut juga sebagai pelarut utama.
Air murni adalah air suling, yakni air yang dijerang sampai mendidih, lalu uapnya didinginkan atau diembunkan sehingga kembali menjadi air. Air dari uap yang mengembun ini adalah air murni, tak mengandung mineral, disebut aqua destilata (air hasil destilasi). Kita menggunakan aqua destilata untuk mengisi batere (aki) mobil atau sepeda motor. Kalau diisi air ledeng atau air minum kemasan, batere anda sebentar saja rusak.
Aqua destilata boleh saja diminum. Tetapi kalau anda meminum aqua destilata dalam jangka waktu yang lama, anda terancam mengalami defisiensi mineral dalam tubuh anda. Air murni ini akan melarutkan sebagian mineral dalam tubuh anda, sehingga kesetimbangan metabolisme tubuh anda terganggu, dan anda menjadi tidak sehat. Namanya: keracunan air. Siapa sangka, aqua destilata adalah racun.
Air Mineral atau Air Murni... mana lebih baik
Manakah yang terbaik untuk Anda? Air Mineral atau Air Murni?
Michael R.Long, Pakar air USA dan ahli kualitas air (WQA), menyatakan: " Tidak ada filter di dunia yang dapat membedakan antara mineral-mineral ? baik ? dan tidak baik ? selama proses filtrasi.
Banyak pakar menyatakan bahwa mineral-mineral yang diperlukan oleh tubuh, bukan berasal dari air:

    .Dr.Norman W.Walker, Ph.D dalam Jurnal nutrisis kimia dan penelitian saintifik Norwalk, New York menyatakan : Mineral mineral dalam air bukan organik dan tidak dapat diserap oleh tubuh kita ?
    Dr.Paul Bragg,N.D.Ph.D, dalam bukunya: " The Shocking Truth About Water" Mineral bukan organik yang terdapat dalam air, bila masuk ke dalam tubuh akan mengendap karena tidak dapat diserap oleh tubuh kita ?
    Harvey and Marlyn Diamont, dari buku berjudul : '"Fit For Life" , Warner books-ms.35,1985. Air dari mata air pegunungan tidak sesuai untuk tubuh manusia karena mengandung mineral-mineral bukan organik yang tidak diperlukan, tidak dapat diurai dan tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh, mineral-mineral ini dapat bercampur dengan kolestrol dalam darah sehingga mudah terbentuk plak tebal dalam saluran darah.
    Allan McDaniel,M..D.,dalam bukuya: " Water—what’s in it for you" menyatakan:" Tidak ada nutrisi yang penting yang larut dalam air yang diperlukan oleh manusia untuk kehidupan atau kesejahteraan. Semua nutrisi yang penting dapat diperoleh dari makanan dan suplemen makanan yang baik.

Tahukah Anda tentang Air mendidih / dimasak itu :

    Hanya berfungsi untuk membunuh bakteri, tapi sisa bahan pencemaran lainnya tetap tertinggal dalam air.
    Mempercepat reaksi antara bahan organik untuk bergabung dengan klorin yang membentuk triklorometana.
    Pada saat mendidih terjadi uap air (penguapan). Hal ini menyebabkan bertambahnya kepekatan bahan pencemaran air dan sisa kalsium.
    Hasilnya dianggap sebagai " AIR MATI " karena kekurangan oksigen dan berbau.

Mineral yang terkandung dalam air adalah trace mineral
Peralatan yang anda sebutkan di bawah, merupakan peralatan yang sangat baik untuk menjadikan visualisasi sedimen pada air minum terlihat dengan sangat jelas. Alatnya sebenarnya mengangkat proses elektrolisa yang kemudian membuat sedimen terurai, bisa bersenyawa dengan electroda (Aluminuium) dan menampilkan butiran kasat mata dengan disertai warna gelap, hijau, dan mengambang dipermukaan. Peralatan bekerja dengan prinsip Ph (derajat keasaman) sang air periksa, semakin asam semakin berkerak dan berwarna kehijauan sampai hitam, sebaliknya semakin basa, semakin murni sedimen air terlihat; dan penguraian sedimen menjadi kristal kasat mata.
Jadi kalau anda memeriksakan air yang hendak diminum, lalu muncul sedimen yang berwarna kehijauan, maka berarti air minum anda disamping mengandung sedimen, juga bersifat asam; sebaliknya bila sedimen hanya berwarna seperti kapur, maka bisa dikatakan air minum anda mungkin bersifat basa (Ph lebih besar dari 7)
Menurut WHO, air bisa diminum dengan PH 6.5 - 8.5, sementara sedimen tidak diperhitungkan, tetapi menurut yang saya pelajari, derajat keasaman dan sedimen sangat mempengaruhi pencernaan, dan berakibat bagi adanya gangguan baik lambung mau pun ginjal dan pembuluh darah.
Jadi terlepas dari caranya utk memanfaatkan peralatan utk show kepada anda, tetapi apa yang dikatakan itu adalah benar, kalau mau minum air, minumlah yang paling kecil atau paling sedikit sediman nya, dengan ph yang kalau
bisa 7 tanpa bahan kimia,
Mineral yang terkandung dalam air adalah trace mineral dlm bentuk yang jauh lebih besar dari yang bisa diserap tubuh, sisanya adalah mineral dlm from anorganik yang tidak bisa diserap oleh tubuh tetapi bisa diserap oleh tumbuhan yang dengan proses fotosintesa akan dibuatkan organik mineral yang ada pada akar, batang daun bunga dan buahnya tumbuhan. Jadi kalau mencari mineral, gunakan tumbuhan sebagai organik mineral bukan menggunakan air mineral yang anorganik mineral sebagai mineral bagi manusia, karena mineral anorganik ini tidak bisa diserap dan hanya akan menjadi penyumbat pembuluh darah dan timbunan batu di ginjal.
Apa Perbedaan Air Biasa, Air Beroksigen, dan Air Heksagonal
Akhir-akhir ini pasaran air minum dimarakkan oleh munculnya produk air terbaru, yaitu air beroksigen dan air heksagonal. Kehadiran kedua produk air tersebut tentu saja mengundang rasa penasaran banyak kalangan.
Tidak sedikit yang bertanya, apa bedanya air beroksigen dan air heksagonal dengan air biasa ? Benarkah kedua produk air tersebut begitu hebat seperti yang diiklankan ? Tulisan ini menyoroti air heksagonal karena memiliki banyak perbedaan dibandingkan dengan kedua jenis air lainnya.
Air beroksigen
Ketiga jenis produk air tersebut sebenarnya memiliki kesamaan, yaitu tersusun atas 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen (H2O). Air biasa (kalau yang dimaksud adalah air minum botolan) adalah air yang telah diproses sehingga menghasilkan air yang layak minum berdasarkan standar air minum yang sehat. Sementara, air beroksigen adalah air minum yang dibuat secara khusus, dengan tekanan dan suhu tertentu, yang memungkinkan air itu mampu menangkap oksigen lebih banyak. Boleh dikatakan, air biasa dan air beroksigen persis sama. Hanya terdapat perbedaan pada kandungan oksigen terlarutnya.
Kelarutan oksigen dalam air sangat rendah. Pada suhu 20° kelarutan oksigen dalam air (tekanan 1 atm) sekitar 0.0045 mg O2 / 100 mg air. Apabila ditambahkan oksigen ke dalamnya, air secara perlahan akan melepaskan oksigen kembali ke alam. Oleh karenanya jangan terlalu lama menyimpan air beroksigen, ia akan berubah kembali menjadi air biasa. Walaupun disimpan dalam botol tertutup, oksigen dapat menembus botol kemasan plastik (polimer) yang berpori halus.
Produk air beroksigen merupakan sebuah kemajuan. Lahirnya produk ini disebabkan manusia membutuhkan air minum yang sehat, bukan sekadar untuk menghilangkan dahaga. Air memiliki fungsi fisiologis yang sangat penting dalam menentukan derajat kesehatan. Sekitar 70 persen bobot orang dewasa berupa air. Implikasinya terhadap kesehatan cukup signifikan. Apabila air yang kita konsumsi berkualitas buruk, maka kesehatan kita menurun. Sebaliknya, jika air yang kita konsumsi berkualitas baik, maka kesehatan kita meningkat.
Keberadaan oksigen terlarut dalam air minum memberikan dampak positif bagi kesehatan. Air ini mampu meningkatkan suplai oksigen ke setiap sel tubuh, melarutkan zat gizi, dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh, merangsang kelangsungan hidup sel, mengatur suhu tubuh, serta melarutkan bahan-bahan berbahaya dan zat buangan ke luar tubuh. Efektivitas berbagai fungsi tersebut dipengaruhi oleh kualitas air itu sendiri, kondisi kesehatan tubuh, interaksi dengan zat gizi lain serta antibiotik dan obat-obatan.
Air heksagonal
Air heksagonal, seperti halnya air biasa, tersusun atas H2O , yang membedakan air ini dengan air biasa atau air beroksigen adalah formasi kelompok molekul H2O.
Air merupakan rangkaian/kumpulan molekul H2O. Rangkaian tersebut terbentuk karena ada sejumlah gaya yang bekerja sehingga memungkinkan molekul H2O membentuk formasi yang khas. Pada air biasa (juga pada air beroksigen) lima molekul H2O berkelompok membentuk formasi pentagonal (segi lima). Selanjutnya kelompok-kelompok tersebut membentuk rangkaian berupa air seperti yang kita jumpai sehari-hari. Pada air heksagonal, enam molekul H2O berkelompok membentuk formasi heksagonal (segi enam). Fenomena ini terjadi karena air dipengaruhi oleh magnet dan radiasi elektrik tertentu (gelombang panjang infra merah).
Terkait dengan perbedaan struktur tersebut, air dikelompokkan menjadi dua jenis.
Pertama, Bounding water.
Yaitu air dengan formasi rangkaian molekul H2O yang cenderung membentuk kelompok besar dan tidak stabil. Air ini biasanya membentuk formasi pentagonal, antara lain air botolan (H2O) 36-46, air keran (H2O) 50-60, air tanah (H2O) 70-80, serta air tercemar dan air rebusan (H2O) 200-300.
Kedua, Clustered water.
Yaitu air dengan formasi rangkaian molekul H2O yang cenderung membentuk kelompok kecil dan stabil, misalnya air heksagonal (H2O)6.
Secara alami, air heksagonal terdapat di alam. Namun keberadaannya semakin langka karena pencemaran di muka bumi yang semakin parah. Tetapi dengan kemajuan teknologi, kita mampu membuat air heksagonal.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk membuat air ini antara lain;

    air harus bersih dengan oksigen terlarut lebih dari jumlah maksimum,
    jumlah mineral esensial harus cukup, terutama Ca2+ sebagai agen pembuat formasi heksagonal yang terlarut dalam air,
    memiliki pH sekitar 7,1-7,4, dan
    suhu air normal mendekati dingin.

Selanjutnya air tersebut diionisasi dengan menggunakan energi fisik dan elektromagnetik serta dikombinasikan dengan tembakan gelombang sinar infra merah. Satu contoh praktis untuk menguji air heksagonal atau tidak adalah dengan menggunakan kecap asin. Sediakan 2 gelas kaca dan masukkan 4 sendok makan kecap asin ke masing-masing gelas. Gelas pertama rendam pada mangkok yang berisi air biasa. Gelas kedua rendam pada mangkok berisi air heksagonal. Setelah dibiarkan selama 30 menit, kecap asin yang ditempatkan pada air heksagonal berkurang rasa asinnya.
Sementara, pada air biasa rasa asinnya tetap. Perbedaan ini disebabkan karena air heksagonal berbentuk kelompok kecil sehingga lebih mudah menembus dinding gelas kaca ( melalui proses osmosis ) dan bercampur dengan kecap asin yang ada di dalamnya.
Manfaat air heksagonal
Air heksagonal memiliki perbedaan dengan air biasa. Perbedaan ini berpengaruh terhadap perjalanan reaksi biokimia di dalam tubuh. Sifat air heksagonal yang membentuk kelompok kecil (H2O)6 dan stabil sangat menguntungkan kesehatan tubuh manusia. Ia lebih mudah masuk ke dalam sel, mengaktifkan proses metabolisme sel, dan menghasilkan lebih banyak energi. Selanjutnya, ia juga lebih efektif melarutkan dan membuang zat sisa metabolisme yang bersifat racun bagi tubuh.
Cairan tubuh manusia terdiri atas tiga golongan. Air heksagonal menempati porsi terbesar yaitu 62 persen. Air pentagonal 24 persen, dan sisanya 14 persen berbentuk tetrahedral yang terkait satu sama lainnya membentuk rantai. Oleh karena itu tubuh kita sangat membutuhkan air heksagonal. Penurunan volume air heksagonal dalam cairan sel tubuh hingga 50-60 persen akan menyebabkan kematian. Bahan pengawet dan pewarna makanan, antibiotik, logam berat pada ikan tercemar, residu pestisida pada buah dan sayuran, radiasi, alkohol, stres serta depresi dapat merusak air heksagonal dan meningkatkan volume air pentagonal di dalam cairan sel tubuh.
Bahkan, faktor-faktor tersebut bisa secara langsung memicu terbentuknya sel kanker. Apabila sel kanker ini mati, pengaruhnya bagi tubuh tidak berbahaya. Tetapi jika sel tersebut tetap hidup, ia akan memengaruhi sel lainnya sehingga kanker makin meluas.
Keberadaan air heksagonal sangat positif bagi kesehatan tubuh. Ia dapat meningkatkan kualitas cairan sel tubuh, memberikan lebih banyak energi pada sel, membantu melindungi inti sel dari zat sisa metabolisme, meningkatkan kemampuan sel menetralisir dan membuang toksin, meningkatkan kandungan oksigen dan daya serap terhadap zat gizi, serta meningkatkan kemampuan sel untuk memperbaiki diri.
Air beroksigen memiliki karakteristik hampir sama dengan air biasa, hanya kandungan oksigen terlarutnya lebih banyak. Sementara air heksagonal, selain mengandung oksigen lebih banyak, juga formasi struktur molekul H2O-nya berbeda. Sehingga sifat-sifat lainnya agak berbeda, baik dengan air biasa maupun beroksigen.
Kemampuan air mengikat oksigen sangat terbatas sehingga oksigen terlarutnya dapat lepas kembali. Begitupun dengan air heksagonal, ia dapat rusak oleh suhu, sinar matahari, atau sebab lainnya. Oleh karena itu sebaiknya jangan terlalu lama menyimpan keduanya. Meskipun air beroksigen dan air heksagonal memiliki kelebihan dibandingkan dengan air biasa, keduanya bukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit. Air hanya mendukung terciptanya kesehatan yang lebih optimal sehingga tubuh mampu melindungi diri dari ancaman penyakit
Air Minum Beroksigen & Heksagonal
Dengan alasan gaya hidup sehat, air minum dengan kandungan oksigen dan heksagonal gencar dipasarkan. Katanya, sih, bisa bikin badan jadi lebih fit. Padahal ada teori yang menyatakan, kalau oksigen terlalu banyak masuk ke dalam tubuh, bisa memicu timbulnya radikal bebas. Jadi ?
Apa beda air minum dalam kemasan dengan air biasa? Menurut Dr. Rimbawan dari Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian, IPB, "Umumnya, air minum biasa (air minum dari keran rumah) hanya memiliki kandungan oksigen 5 - 7 ppm/ liter, sementara air minum dari mata air pegunungan memiliki 10 - 12 ppm/ liter. Air ini terasa lebih dingin dan sejuk karena kandungan oksigennya yang lebih tinggi." Air minum dari mata air pegunungan biasanya terasa lebih segar saat diminum. "Bisa diasumsikan, bila kandungan oksigen dalam air lebih banyak, air pun lebih segar. Semakin rendah temperatur, oksigen yang terlarut dalam air meningkat. Ini seperti ketika kita minum air es. Rasanya lebih segar dibanding air biasa. Intinya, oksigen membuat tubuh menjadi lebih segar," paparnya.
Namun, secara alamiah, kebutuhan tubuh akan oksigen diperoleh melalui saluran pernapasan. Semua proses dalam tubuh manusia memerlukan oksigen. Oksigen dihirup melalui hidung, masuk ke paru-paru. Tapi udara yang tercemar polusi membuat kandungan oksigen pun makin rendah.
OKSIGEN MENINGKAT
Salah satu upaya meningkatkan kadar oksigen yang masuk ke dalam tubuh adalah dengan air minum kemasan. "Dalam air minum kemasan, kadar oksigennya ditambah sehingga ada yang disebut air minum beroksigen dan air heksagonal," jelas Rimbawan.
Bentuk molekul air dalam keadaan normal seperti huruf V. Secara alamiah, kandungan oksigen dalam air biasa masih rendah. Kemajuan ilmu pengetahuan membuat kadar oksigen dalam air dipaksa meningkat. "Namun, begitu air berubah menjadi es, bentuknya akan tertata rapi dan muncul rongga-rongga. Ini membuat oksigen terjerembap masuk di dalamnya," .
Teknik inilah yang dipakai produsen untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air. Sementara teknik pembuatan air heksagonal memerlukan teknologi yang lebih kompleks. Kandungan oksigen pada heksagonal pun lebih tinggi dibanding air minum beroksigen. Secara teori, kandungan oksigen dalam air mendatangkan manfaat positif bagi tubuh.
Namun, teknologi ini masih menyimpan pertanyaan besar. "Apakah benar oksigen yang terlarut dalam air tersebut dapat bertahan hingga bisa diserap usus?" ujar Rimbawan yang mengakui, penelitian tentang kadar oksigen dalam air minum kemasan belum banyak dilakukan.
Salah seorang yang melakukan penelitian tentang penyerapan air beroksigen dalam usus adalah Prof. Dr. Olaf Adam dari Lembaga Farmakologi dan Toksikologi Walter Straub di Universitas Ludwig-Maximilian, Munich, Jerman.
"Hasilnya, asal kadarnya 80 ppm dan diberikan percobaan pada kelinci, ternyata dapat meningkatkan oksigen dalam darah. Tapi percobaan ini belum dilakukan pada manusia," .
Tentang pembuatan air minum beroksigen dan air heksagonal, lanjutnya, "Tujuannya memang bagus, meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. Tapi harus dipastikan tubuh memang benar-benar memerlukan dan membutuhkan tambahan oksigen. Sebab, belum diketahui secara pasti, apa efek samping konsumsi air beroksigen secara terus-menerus."
Ada beberapa kriteria seseorang dikatakan membutuhkan tambahan oksigen dalam tubuhnya. Di antaranya, mereka yang merasa cepat lelah saat berolahraga. "Ada juga penelitian yang menunjukkan seorang olahragawan yang diberi minum air beroksigen, phyisical endurance-nya menjadi lebih lama, kurang-lebih 28 detik. Untuk seorang pelari, waktu 28 detik ini tentu sangat berarti. Tapi ini juga masih kontroversial, karena buktinya masih terbatas,"
AWAS RADIKAL BEBAS
Gencarnya iklan air minum beroksigen dan air heksagonal membuat masyarakat mulai berpikir untuk mengonsumsinya. Kampanye gaya hidup yang lebih sehat dengan meminum air berkualitas prima pun didengungkan. Beberapa yang sudah mencoba mengaku stamina tubuhnya meningkat. Bahkan, ada yang mengklaim air tersebut mampu menyembuhkan penyakit dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
Kemasan air minum beroksigen dan air heksagonal sekilas mirip dengan air biasa. Hal ini tak jarang membuat masyarakat mengonsumsinya tanpa batas. "Padahal, ada teori yang menyatakan, radikal bebas akan terbentuk ketika oksigen yang masuk ke dalam tubuh terlalu tinggi. Jika terlalu banyak, kemungkinan oksigennya akan menjadi reaktif. Ini dapat memicu radikal bebas,". Padahal, lanjutnya, radikal bebas tersebut dapat memicu beberapa penyakit, di antaranya kanker. Jadi, "Sebaiknya lebih hati-hati mengonsum air minum yang mengandung oksigen."
JERNIH & TANPA RASA
Sekitar 70 persen berat tubuh manusia dewasa berupa air. Normalnya, seseorang memerlukan 1,5 liter air setiap hari. Kualitas air yang diminum seseorang harus sesuai dengan standar kesehatan. "Masyarakat sebaiknya memerhatikan kualitas air yang mereka konsumsi. Air yang sehat tentu air yang bebas dari pencemaran,". Indikasinya, "Jernih, tidak berbau dan tidak berasa."
OKSIGEN BERKURANG JIKA...
Kestabilan kadar oksigen dalam air sangat rentan dan faktor temperatur memegang peran penting. "Semakin tinggi temperatur, makin besar kemungkinan kandungan oksigen dalam air berkurang,".
Temperatur tinggi juga membuat kadar oksigen mudah terlepas. Jadi, air minum beroksigen dan air heksagonal tak boleh terkena sinar matahari secara langsung dan dalam waktu yang cukup lama. "Kemasan dan penyimpanannya harus benar-benar diperhatikan. Terutama setelah segel atau tutupnya dibuka."
Sebuah penelitian terhadap salah satu merek air minum beroksigen memperlihatkan, setelah dibuka selama 3 hari, kandungan oksigen yang semula 120 ppm turun menjadi 80 ppm. Bila itu terjadi, "Air beroksigen atau air heksagonal pun akhirnya berubah menjadi air minum biasa."
Bagaimana dengan air beroksigen yang kini diberi aneka rasa, misalnya rasa stroberi atau jeruk? "Sebetulnya sama saja. Bedanya cuma diberi perasa,".
Air organik
Air organik adalah istilah untuk air yang sama sekali tidak mengandung unsur kimia lain selain H2O (air) itu sendiri. Unsur kimia lain yang biasa terkandung di dalam air adalah mineral anorganik, seperti Ferrum, Merkuri, Alumunium.
Untuk mengukur kadar kemurnian air dari mineral anoragnik digunakan [TDS meter] (Total Dissolved Solids meter), yaitu alat untuk mengukur total zat padat yang terlarut dalam zat cair. Satuan yang digunakan adalah ppm (part per million) atau bagian per sejuta.
Pembagian kategori air menurut total zat padat yang terkandung di dalamnya (TDS) adalah:
> 100 ppm : bukan air minum
10 - 100 ppm: air minum
1 - 10 ppm : air murni
0 ppm : air organik
Kategori: Air
Pengertian/Definisi air menurut SNI 01-3553-2006
1. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) adalah :
Air baku yang telah diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup air mineral dan demineral/air murni
2. Air Mineral adalah :
Air minum dalam kemasan yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral
3. Air Demineral/Air Murni/Non Mineral adalah :
Air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian seperti destilasi, deionisasi, reverse osmosis dan proses setara.
Dalam menggunakan TDS dan elektrolisa, air mineral pabrikan memang akan memberikan nilai yang lebih tinggi dibanding air murni, karena memang didalam air mineral pabrikan mengandung beberapa mineral. Sementara mineral air murni boleh dikatakan hampir tidak ada. Namun di sini kita mesti paham apakah nilai yang diberikan oleh TDS dan elektrolisa sudah melewati ambang batas atau tidak dari nilai yang telah ditetapkan pemerintah atau WHO dan beberapa badan standarisasi dari negera lainnya, selama nilai yang diperlihatkan tidak melewati nilai yang telah ditetapkan, maka ia layak digunakan. Selain itu kita perlu zat besi untuk pembentukan darah merah, iodium untuk mencegah gondok dan beberapa mineral lainnya, namun mineral2 ini tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari luar, salah satunya dengan menambahkannya dalam produk air minuman dan jika dalam minuman dan makanan yang kita konsumsi mengandungi mineral yang sedikit bahkan tidak ada, ya tidak baik juga buat kesehatan tubuh manusia.
Dari WHO (World Health Organization),
“Tubuh kita memerlukan mineral dari makanan yang kita makan dan bukan dari air yang kita minum” (Dr.Cliford Denison ) Dr. Charles Mayo, dari Mayo Clinic menyatakan bahwa tubuh manusia tidak membutuhkan mineral anorganik dari air. Karena mineral yang dapat diabsorbsi oleh tubuh manusia adalah mineral organik yang biasa terdapat dalam makanan yang berasal dari sayur, buah maupun daging.
“Mineral anorganik yang terlarut dalam air, seperti Fosfat, Kalsium Karbonat dan lain-lain, akan tertimbun dalam jaringan tubuh, yang akhirnya akan menyebabkan kerusakan pada jaringan-jaringan tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian…” (Dr. N.W.Walker, “ Water Can Undermine Your Health”, 1996 Norwalk Press, USA)
"Mineral bukan organik yang terdapat dalam air bila masuk ke dalam tubuh akan mengendap karena tidak dapat diserap oleh tubuh kita... Kerusakan terbesar pada organ-organ tubuh disebabkan oleh mineral anorganik yang bercampur dengan lemak dan garam di dalam darah. Campuran ini dapat menyumbat pembuluh darah ke organ-organ tersebut, sehingga menghambat aliran darah dan merusak fungsi organ tersebut” (Paul C.N.D. Phd., “The Shocking Truth About Water”)
“Mengkonsumsi air non mineral tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, melainkan sebaliknya bermanfaat ganda, karena tidak menambah mineral anorganik yang sudah lama tertimbun dalam jaringan tubuh, dan membantu membersihkan mineral anorganik yang terdapat didalam tubuh” (Dr. Allen E. Bani,”Your Water and Your Health”, Keats Publishing, Inc., 1990, Connecticut, USA)
Harvay and Marlyn Diamont, dalam bukunya berjudul Fit For Life, mengatakan : "Air dari mata air pegunungan tidak sesuai untuk tubuh manusia karena mengandung mineral bukan organik yang tidak diperlukan, tidak dapat diurai dan tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh, mineral2 ini dapat bercampur dengan kolestrol dalam darah sehingga mudah berbentuk plak tebal dalam saluran darah". Allan McDaniel,MD dalam bukunya Water-Whats in for you, mengatakan : "tidak ada nutrisi yang penting yang larut dalam air yang diperlukan oleh manusia untuk kehidupan atau kesejahteraan".
manusia membutuhkan mineral, tetapi bukan mineral yang berasal dari air, tetapi yang berasal dari buah2an, sayur2an atau daging. Sedangkan mineral dari dalam air adalah merupakan mineral yang berasal dari dalam tanah yang di bawah oleh air karena sifat air tsb. Karena mineral tersebut tidak bisa diuraikan oleh air makanya disebut mineral anorganik. Tuhan telah menciptakan bahwa hanya tumbuh-tumbuhanlah yang mempunyai kemampuan untuk merubah sifat mineral tersebut dari anorganik menjadi organik yang dibutuhkan tubuh manusia. Jadi jika kita berbicara unsur air adalah H2O maka air itulah yang dibutuhkan tubuh manusia. Jadi jangan pernah berharap kita membutuhkan mineral untuk tubuh dari air.
Mineral Anorganik yang terkandung di dalam air antara lain mengandung unsur seperti Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain sebagainya. Seperti kita ketahui bahwa setiap masing-masing unsur tersebut mempunyai berat jenis atau bahan kimiawi, yang bilamana terkonsumsi akan dapat menumpuk pada tubuh manusia, sehingga lama kelamaan akan dapat merusak tubuh kita terutama pada bagian ginjal dan hati, dimana kedua organ tubuh tersebut berfungsi sebagai filter bagi tubuh.
Penumpukan dan endapan yang disebabkan oleh mineral Anorganik tersebut dapat menyebabkan antara lain batu ginjal, batu empedu, pengerasan arteri, diabetes. Endapan tersebut dalam pula terjadi pada persendian sehingga dapat menyebabkan arthritis.
Proses sirkulasi air terjadi mulai dari penguapan air di laut dan sungai menjadi awan, kemudian turun ke bumi kembali sebagai air hujan. Ketika hujan jatuh ke permukaan tanah dan menyerap ke dalam, maka air yang tadinya berupa molekul-molekul H2O saja, mulai membawa berbagai kandungan zat yang ada dalam tanah, di antaranya yaitu berupa mineral-mineral. Baik itu mineral organik maupun mineral anorganik.
Berikut adalah tinjauan singkat atas perbedaan antara keduanya:

    Mineral Organik : didapat dari sumber yang hidup atau mempunyai kehidupan, mengandung karbon dan dapat membawa kehidupan bagi sel-sel di dalam tubuh. Mineral organik umumnya berasal dari susu dan tumbuh-tumbuhan, seperti sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan.
    Mineral Anorganik (bukan organik) : dari sumber yang tidak hidup, tanpa karbon dan tidak dapat membawa kehidupan sel. Mineral anorganik umumnya berasal dari dalam,